My Calendar

Monday, 13 April 2009

Sehelai Daun Kering

Aku tidak pandai berpuisi...tetapi tidak salah untuk aku mencuba, mencoretkan bait-bait puisi...Aku ingin nukilkan sebagai sebuah puisi "Sehelai Daung Kering"...

Daun segar bukan hanya hijau
Ada yang coklat, merah dan juga jingga
Pabila musim berganti musim
Warna kesegaran juga bertukar
Merungkai seribu hikayat kehidupan

Ada yang sukakan hijau segar warnaku
Lagaknya bisa meredup pandangan iris
Ada juga yang dambakan merah jingga warnaku
Lambang keayuan dedaunan

Tiba masanya
Sang angin sahabatku menderu kencang
Aku sendiri tidak tertahan
Ingin ku terus berpaut
Aku juga tak mampu
Warna dan upayaku
Tidak mampu lagi untuk berada di atas
Aku pasrah yang aku ke tanah jua
Itukah hikayat dan manifestasi
"Sehelai Daun Kering"

4 comments:

Anonymous said...

if me i would like to bring this poem into this meaning...we cant deny..some people love we to be what they want to be...mcm daun hijau..kuning mahupun merah..but till one day kita sendiri tak boleh nak kekal n ikutkan apa yang orang lain harapkan...akhirnya aku kembali kepada asal...myself...mcm daun..kuning..hijau merah..bila jatuh dari tangkainya..semuanya kembali asal...sama je...dat's my interpretation....

afandiahmad said...

thanks ary...salam perkenalan

Aliyas @ Ashaari B Hasan Habidin said...

yo bro poyo sangat la hang ni ... bagi aku ramai orang suka tengok kita jatuh dari kita terbang tinggi... bagi aku peduli apa kata orang selagi tak salah dari hukum agama ... semanggat sikit bro... aku kawan baik kau kan

Mohsen Amdan said...

Daun kering ini jugalah yang bila jatuh kebumi, akan memberi zat dan kekuatan pada tanah agar tanah itu mampu menghasilkan kehijauan. Maka, setiap satu kejadian mempunyai fungsi yang ditentu Ilahi